manusia makhluk moral

فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS.Thaha:44)
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” (QS.asy-Syuara’:215)
وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu.” (QS.al-Qashas:77)
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً
“Dan Tuhan-mu telah Memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua.” (QS.al-Isra’:23)

Dalam kbbi makna moral adalah (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila. ayat diatas merupakan firman allah terkait keharusan kita untuk berbuat baik kepada siapapun. menurut bahasa Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk. moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk. (Amiruddin.2010). sedangkan Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Manusia sebagai makhluk moral yang mendiami ruang spiritual ditandai dengan kemampuannya memahami, merasakan, dan memberi respon terhadap fakta-fakta moral. Ciri utama manusia moral ialah kemampuannya untuk bertindak berdasarkan prinsip-prinsip moral, bukan oleh emosi atau naluri. Misalnya, prinsip moral ini: kita berpuasa karena Allah! Meskipun berpuasa mengabaikan kebutuhan biologis dengan menahan lapar dan haus, namun kemampuan berpuasa yang mengambil kekuaran dari ranah spiritual itu, sekaligus menunjukkan identitasnya sebagai manusia moral dan mendemonstrasikan ketangguhan moralnya. Ketangguhan moral dan karakter yang berkembang menuju keilahian, ditingkat kerja, menghasilkan kinerja-kinerja berskala dunia atau sukses berskala peradaban.

Fungsi dan Manfaat Moral
1.    Untuk memotivasi manusia untuk bertindak dengan penuh kebaikan yang didasari dan dilandasi oleh kewajiban untuk bermoral.
2.    Moral akan meberikan sanksi sosial, sehingga setiap individu (manusia) akan memikirkan dan mempertimbangkan semua tindakan yang akan dilakukannya.
3.    Dengan adanya moral, manusia akan lebih menghormati satu sama lain. Dengan saling menghormati maka setiap manusia akan dapat menghargai perbedaan pendapat pada setiap individu, sehingga terjalin keselarasan dan keharmonisan.
4.    Moral dapat membentengi kita dari hal buruk. Jika kita telah membentengi diri kita dari hal buruk maka kita akan terhindar dari kejahatan-kejahatan dan tetap bertindak benar meskipun ada godaan.
5.    Untuk menjaga keharmonisan dalam suatu hubungan sosial. karena dengan adanya moral maka setiap manusia akan lebih percaya dan menghargai orang lain.

Nilai-Nilai yang dapat menjadi perilaku Moral
1.    Nilai Kejujuran : Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan sesungguhnya  dan apa adanya, tidak di tambahi ataupun tidak dikurangi. Sifat jujur ini harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap ini merupakan prinsip dasar dari cerminan akhlak seseorang.
2.    Nilai Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
3.    Nilai Disiplin :  sikap mental seseorang yang mengandung kerelaan mematuhi, ketentuan, peraturan, dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.  
4.    Nilai Keadilan : Keadilan terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma yang objektif; jadi tidak subjektif apalagi sewenang-wenang.  
5.    Nilai Kooperatif : Kooperatif berarti dapat bekerja sama. Orang yang meiliki moral yang baik pasti dapat bekerja sama dengan orang lain karena individu tersebut mampu menerima pendapat dan menghargai orang lain.

Dengan demikian moral dapat disimpulkan sebagai kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik. Dengan kata lain, istilah moral merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada di suatu masyarakat dengan harapan moral dapat menjadi kemampuan untuk hidup secara harmoni dengan manusia dan makhluk lainnya. oleh karena itu karena kita adalah manusia yang seharusnya memiliki moral, wajib bagi kita menghargai orang lain dan selalu berbuat baik kepada siapapun juga kalangan manapun.

Komentar

Postingan Populer