Memahami Takdir

Takdir dalam islam merupakan ketentuan allah swt. Tentunya sebagai seorang muslim kita harus paham dan mengerti makna ketentuan allah yang di tetapkan kepada kita. jadi kita tidak mejalani hidup sebagai manusia yang segala sesuatu yang didapat maupun dihilangkan, itu hanya diri kita sendiri yang menentukan sebagai manusia, yang tentunya membuat kita seolah olah memiliki kekuasan terhadap masa depan ataupun masalalu yang sebenarnya itu semua merupakan ketentuan allah swt.

Pembahasan mengenai takdir tentunya akan menyangkut Qodho' dan Qodar, yang merupakan bagian daripada rukun iman yang wajib kita imani. Beberapa ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai makna 2 hal tersebut namun disini saya akan mengutip dari ceramah Ust.Khalid Basalamah mengenai pembahasan takdir yang juga menyangkut Qodho' dan Qodar. Dalam ceramahnya Ust.Khalid Basalamah mengatakan Qodho'adalah keputusan allah sedangkan Qodar adalah kapasitas dari keputusan itu. Misalnya allah menciptakan rasa lapar kepada makhluk nya itu adalah Qodho', kemudian Qodho' itu selalu diikuti oleh Qodarnya yakni kapasitas itu sendiri. Jadi ketika kita lapar allah memberikan sinyal ke tubuh kita bahwa ini saatnya kita makan, tentunya ketika kita makan pasti ada kadarnya sehingga muncul rasa kenyang yang tentunya diisyaratkan oleh allah kepada tubuh kita bahwa ini saatnya kita utuk berhenti makan karna kapasitas kita untuk makan sudah cukup. nah ini cara memahami Qodho' dan Qodar menurut beliau.

Di indonesia dalam memahami Qodho' dan Qodar disebutkan bahasa sederhananya adalah takdir yang mencangkup kedua hal tersebut. Dalam islam takdir dibagi menjadi 2 yakni takdir mutlak dan takdir ikhtiar. Takdir mutlak yakni takdir yang kita tidak ada campur tangannya disitu, misalnya hidup dan mati tentu tidak ada campur tangan kita disitu, nah ini juga bagian dari pada Qodho', sedangkan umur yang diberi kepada kita adalah Qodar yakni berupa kapasitas kita untuk hidup yang diberikan allah kepada kita. Takdir ikhtiar yakni takdir yang kita ada campur tangannya disitu dalam artian sesuatu yang telah allah tentukan di lauhil mahfuzd untuk setiap individu diantara manusia. Jadi apa yang akan kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari allah sudah tentukan di lauhil mahfudz dan tidak akan berubah lagi, tapi allah catatkan sesuai pilihan hamba itu pada saat dia hidup. contoh takdir ikhtiar adalah jodoh misalnya kita akan memilih wanita untuk dinikahi misal wanita a,b dan c ketika kita memilih c sebagai pasangan kita, tentu itu adalah pilihan kita sendiri namun tentunya allah telah mengetahui bahwa kita akan memilih wanita c sebagai pasangan.

Nah setelah paham akan makna 2 pembagian takdir tentunya ada yang menarik diantara pembahasannya yakni rezeki. Rezeki adalah satu satunya ketentuan yang terkandung makna takdir mutlak dan takdir ikhtiar di dalamnya. Menurut beliau Rezeki di ibaratkan sebuah pohon yakni ada buahnya yang berjatuhan dan ada yang bergelantungan. nah buah yang berjatuhan ini semua orang tentu bisa mengambilnya tanpa usaha sedikitpun, contohnya adalah udara yang kita hirup ,tentu tidak ada yang bisa menentukan kapan dia akan bernafas karena jika kita tidak bernafas kita akan mati. Lalu buah yang bergelantungan tentu kita perlu tangga untuk mengambilnya nah tangga ini diartikan sebagai ikhtiar yang kita lakukan berupa ilmu pengetahuan dan lain sebagainya menyangkut ikhtiar yang kita lakukan. Ketika sudah diatas kita tentu dibebaskan untuk mengambil sebanyak mungkin buah  namun dengan ketentuan ambil yang bagus dan berkualitas saja karena halal dan jangan ambil yang busuk dan berulat karena haram.

Tentu setelah memahami takdir insya allah kita bisa terhindar dari sifat sombong dan percaya diri akan kemampuan yang Allah swt telah anugerahkan. Dengan itu semangat untuk menjalani aktivitas dapat terpompa dengan maksimal. Mensyukuri segala sesuatu yang dijalani merupakan makna dari beriman pada Qodho' dan Qodar yang harus kita lakukan sebagai muslim. Menerima bahwa segala sesuatu yang diberikan telah di takar sesuai dengan kemampuan. Dan semua yang diberikan adalah yang terbaik menurut Allah swt bagi setiap hambanya. 

Komentar

Postingan Populer